Cerita ini berawal ketika aku masih kuliah di kota Semarang. Sebut saja
namaku Roy, aku anak bungsu dari lima bersaudara. Selama aku kuliah aku tinggal
dirumah Tante Sri yang merupakan teman baik mamiku.
Tanteku namanya Sri Wahyuni, aku disuruhnya memanggilnya Tante tapi aku
kadang memanggilnya Tante Sri, karena aku sudah dianggap anaknya sendiri
olehnya. Tanteku seorang janda tanpa anak, suaminya meninggal karena sakit, dan
segala kebutuhanku baik itu biaya kuliah maupun uang saku telah dipenuhi semua
olehnya. Tanteku memang tidak terlalu tua umurnya kurang lebih 39 tahun,
tanteku ini masih saja kelihatan seksi. Tubuhnya sangat terawat, karena rajin
secara teratur mengikuti senam body language. Biarpun sudah kepala tiga tubuh tanteku
tetap terawat. Pantatnya yang besar dan pinggulnya yang besar pula tapi pahanya
yang putih mulus singset tanpa tumpukan lemak. Payudaranya yang besar, aku
masih belum jelas berapa kira-kira ukurannya, tapi yang pasti masih kenyal dan
tidak kendor. Satu hal lagi adalah rambutnya yang hitam, lebat, dan panjang
sampai ke pantat.
Kejadian ini berawal dari kesenanganku melakukan onani. Pada siang itu
keadaan rumah pas lagi kosong, sedangkan Tante Sri telah keluar ke supermarket
sebentar.
"Lho Roy, kamu lagi ngapain kok tanganya dimasukin dalam celana kayak
gitu sih? " terdengar suara Tante Sri yang tepat berada di depan pintu
kamarku.
"Cuma gatal." jawabku sekenanya
"Kamu ini pagi-pagi sudah begitu, ayo mandi sana dulu biar
segar."
Celetuk Tante Sri sambil membereskan tempat tidurku.
"Emang kalau sudah mandi, boleh diterusin Tante...? jawabku sambil
memperhatikan wajah Tante Sri.
"Ich.. maunya ya.? jawab Tante Sri sambil mencubit pahaku, kemudian
dia keluar dari kamarku sambil tersenyum manja padaku.
Aku sempat berpikir bagaimana ya agar aku dapat menikmati tubuh Tante Sri
yang seksi, khususnya rambutnya itu ingin sekali aku memciuminya dan
membelainya. Belum selesai lamunanku, Tante Sri telah masuk kekamarku, dengan
memakai baju daster tipis tanpa lengan, sehingga payudaranya kelihatan
menyembul keluar, dan lekuk-lekuk tubuhnya yang kelihatan sempurna.
"Gimana Roy?, Tante Sri cantik endak kalau pakai baju ini, kamu suka
enggak Roy ?" tanya Tante Sri sambil memamerkan daster tipis tersebut
kepadaku.
"Bagus Tante.., Tante kelihatan sexy deh, apalagi kalau dipakai tiap
hari." jawabku sambil menutupi kemaluanku dengan bantal agar tidak
terlihat dengan Tante Sri, yang sejak tadi pagi sudah gaceng.
"Sungguh kamu mau Tante pakai baju kayak seperti ini setiap hari,
Roy?" jawab Tante Sri sambil memandangku, kemudian Tante Sri duduk
diranjang tepat di depanku.
Kemudian Tante Sri membuka ikatan rambutnya yang hitam lebat dan wangi
tergerai, membuatku berdesir terkena sibakan rambutnya. Kemudian tanganku
menyentuh dan membelai rambutnya yang tebal dan halus tersebut, Tante Sri tidak
berkata apa-apa, hanya memandangku sambil tersenyum dan membelai keningku,
hanya kadang digerak-gerakkan kepalanya, sehingga aku semakin leluasa
mempermainkan rambutnya.
Sambil terus membelai memainkan rambutnya, imajinasi seksku semakin
menjadi-jadi, sampai tiba-tiba lamunanku terhentak oleh suara Tante Sri,
"Kenapa Roy, senang ya sama rambutnya Tante..?'
Jantungku berdetak kencang,
"Eh.. iya, rambut Tante bagus panjang harum lagi" jawabku
sekenanya.
"Ah kamu bisa aja, Tante tahu kamu sering perhatiin Tante kalau lagi
yisir ya kan?"
"Tante kok tahu sih ma?" jawabku sambil bangun dan duduk dekat
Tante Sri.
"Iya tahu sih..!" jawab Tante Sri sambil membetulkan dasternya.
Tanpa menjawab, aku langsung memeluk Tante Sri dengan lembut, dia
mengusap-usap pungungku, dan menciumi leherku dan pipiku. Tubuhku tambah
merapat ke tubuh Tante Sri, sementara tanganku membelai-belai rambutnya.
Tegangan semakin tinggi, dan dengan sengaja tubuhku kurapatkan ketubuhnya,
sekarang posisinya Tante Sri sedang memangku diriku, kurasakan dadaku
bersentuhan langsung dengan kedua payudaranya sekaligus sambil kuciumi
lehernya.
Tante Sri yang sudah mulai terangsang, dan tanpa berkata apa-apa langsung
merebahkan diriku, tangannya sudah mulai bereaksi melorotkan celana pendekku
dan celana dalamku sambil menyambar penisku yang sudah tegang, kemudian
langsung dikocok-kocok dengan lembut, tidak mau kalah dengan tanteku. Tanganku
semakin leluasa meremas-remas rambut dan payudara sekaligus kuciumi rambutnya
yang semakin menambah nafsu birahiku.
Penisku yang sedari tadi dikocok-kocok dengan lembut, kemudian dia
menungging menjilati penisku. "Auh...uh..!" rintihku menahan
kenikmatan yang telah diberikan Tante Sri kepadaku.
Penisku dikenyot-kenyot sampai berwarna merah menahan kenikmatan,
"Ah.. auh... Tante..., aku sudah nggak tahan Tante...!"
Tante Sri bahkan tidak menjawab, malah semakin keras menyedot penisku.
Tubuhku semakin mengejang dan tapa bisa kubendung lagi, keluarlah cairan putih
kental ke mulutnya, sambil tergolek lemas tanganku masih tetap menjambak
rambutnya yang sudah tergerai tidak beraturan. Tante telan semua cairan
spremaku.
Tante Sri memelukku, menciumiku, dia tersenyum melihat tingkahku yang salah
tingkah.
"Tidak usah takut ya sayang.., gimana rasanya?"
"Enak Tante, tapi Roy takut Tante!" jawabku dengan perasaan belum
tenang.
"Sudahlah.., tidak apa apa sayang, Tante tidak mungkin hamil oleh kamu
sayang? Tante mandul sayang, sudah kamu tenangkan dulu pikiranmu, nanti Tante
ajari yang lebih enak."
Kemudian dia menciumku dengan lembut, membuka dasternya sehingga
terlihatlah payudaranya yang besar ( Tante bilang ukurannya 36B), puting
susunya kecil tapi menonjol seperti buah kelereng yang berwarna coklat
kemerah-merahan.
"Roy sayang sini pegang payudaranya Tante gih.!"
"Iya Tante?" jawabku kemudian langsung aku pegang membelakangi,
jadi Tante dapat bersandar ditubuhku, sedangkan aku dengan leluasa menciumi
rambutnya dan kedua tanganku meremas-remas payudaranya, penisku kedekatkan ke
pungung Tanteku. Rupanya Tante tahu yang kumaksud, Tante gusel-guselkan
rambutnya persis dikepala penisku rambutnya yang lebat dan harum berserakan
menutupi penisku. Kemudian aku putar tubuh Tante, kuciumi bibirnya lama sekali
hampir lima menit kulakukan, kemudian kuciumi payudaranya kiri dan kanan dan
kuremas-remas terus bergantian.
"Aghhh..., aghhhh..., aghhh..."
Suara itu keluar dari mulut tanteku di iringi dengan suara dari mulutku
yang terus menghisap kedua payudaranya (Tante tidak memperbolehkan aku
menghisap vaginanya, dikarenakan Tante mengangap kotor dan jijik aku sih
oke-oke aja sih).
Begitu seterusnya hingga, "Udahhh,aghh,aghh.. masukin aja punya kamu
sayang".
Aku rebahkan tanteku kemudian kusibakan rambutnya kedepan sehingga payudaranya
tertutup rambutnya, kuelus-elus vaginanya Tante yang sudah basah dan merah,
penisku dipegangnya dibimbingnya masuk kelubang tersebut.
"Sleb... sleb...!"
Sambil kupompa, kuputar-putar di dalam mengikuti gerakan pantat Tante,
sambil terus memompa bibirku dan bibir tanteku bertahutan terus seperti
sepasang kekasih yang tidak mau lepas sedangkan tanganku meremas-remas
payudaranya yang masih tertutup rambutnya.
"Aduh... Roy, terus... Roy" sambil tangan Tante meremas pantatku.
Penisku semakin mengeras, sementara vagina Tante terasa berdenyut. Mungkin
sudah sekitar lima belas menit kami berpautan.
"Oh.. Roy.. oh.. sayang.., aduh enak Roy...Tante nggak tahan
say.." rintih Tante.
Akupun semakin bernafsu memompa penisku ke vagina Tante. sampai kedua tubuh
kami mengejang dan memyemburlah cairan spermaku yang kedua kalinya di vagina
tanteku, kami berdua telah menikmati puncak orgasme sampai benar-benar habis,
dan baru kucabut penisku setelah kami kelelahan.
Kemudian Tante bangun menjilat-jilat penisku dan membersihkan sisa
spermaku. Setelah itu kami berdua menuju ke ruang tengah, aku duduk
membelakangi Tante Sri dalam keadaan telanjang bulat.
"Bagaimana Roy, puas enggak sama Tante..?" tanya Tante Sri sambil
menarik tanganku kemudian meletakkannya di payudaranya.
"Enak Tante, punya Tante enak Tante, makasih ya Tante" sahutku
"Tante senang, bahagia kalau sayang puas. Tante sebenarnya sudah lama
pingin sama Roy, tapi Tante takut.., iya kalau mau, kalau enggak tante kan yang
malu sayang."
"Cium Tante sayang".
"Emh... uah... emh... uah, rambut Tante cium juga dong sayang emh...
uah" sahut Tante sambil tersenyum manis padaku.
"Tante, Roy sayang sama Tante... emh... uah"
"Iya, Tante juga sayang kok ama Roy, tapi Roy ? Tante masih pingin,
Roy mau engak..?" tanya Tanteku manja sambil memegang penisku
"Jelas mau dong tante, Roy kan sayang banget sama Tante, tapi Tante
janji ya sama Roy".
"Janji apa sayang"
"Rambut Tante yang panjang ini, jangan dipotong ya.. Tante, ya... Roy
suka Tante" jawabku.
Kulihat Tante menyibakkan rambutnya kedepan tergerai memenuhi dadaku, harum
wanginya .
dengan tersenyum Tante menjawab
"Iya ini buat anak Tante yang tersayang kok, Tante janji tidak akan
Tante potong justru nanti mau Tante panjangin buat Roy, tapi nanti Roy yang
nyisirin rambut Tante tiap hari ya sayang" "Terus anak Tante minta
apa lagi ya... ama Tante" sambil mencium bibirku.
"Roy mau Tante pakai baju yang sexy, soalnya Roy seneng liat
payudaranya Tante yang besar itu sama lihat vaginanya Tante yang banyak bulunya
itu... lho tante?" kataku sambil memegang payudaranya dan vaginanya Tante.
"Uuhh... nakal ya sama Tante, iya Tante nanti tiap hari pakai baju
yang sexy, kalau tidak Tante biar tidak pakai baju aja biar anak Tante seneng
bisa liat punya tantenya, Roy sayang juga boleh kok..., menyetubuhi Tante tiap
hari, pokoknya...? kapanpun Roy mau..? dimanapun...? Tante siap gelayani
Roy...ya sayang.., sudah Roy tidak ada permintaanS lagi sayang...?"
"Enggak Tante, Tante makasih ya Tante, Roy sayang sama Tante"
sahutku sambil memandang tanteku.
Setelah beristirahat, kami melanjutkan persetubuhan kami sampai jam 3 pagi.
Setelah itu kami tertidur dalam keadaan telanjang bulat, keesokan harinya kami
lakukan lagi persetubuhan tersebut dan tidak terhitung berapa kali kami
bersetubuh.
*****
Itu adalah pengalamanku yang paling berkesan dalam hidupku. Bagi pembaca
wanita yang ingin berkenalan silakan kirim email. Saya akan balas setiap email
yang masuk asal bukan yang iseng ya. Terima kasih kepada 17tahun.com yan sudah
memuat pengalaman saya.
0 comments:
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan komentar di bawah.
Komentar yang tidak wajar akan dihapus!!